Kemendagri Desak Pemda Gaspol Optimalkan Program JKN di APBD 2025

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Keuangan Daerah (Keuda) mendorong pemerintah daerah (Pemda) segera mengambil langkah strategis untuk mengoptimalkan penerapan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
NewsIntens

JAKARTA-Pelaksana Harian (Plh.) Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuda Kemendagri Horas Maurits Panjaitan mengatakan, berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 75 Tahun 2019, Perpres Nomor 64 Tahun 2020 beserta regulasi turunannya, serta implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2022, telah dinyatakan setiap penduduk Indonesia wajib ikut serta dalam program JKN.

“Keikutsertaan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional tersebut yakni mendaftar menjadi peserta baik segmen kepesertaaan sebagai Pekerja Penerima Upah (PPU), Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), dan Bukan Pekerja (BP) serta Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang telah didaftarkan oleh pemerintah daerah,” ujar Maurits secara virtual pada acara Sosialisasi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2024 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2025 Khusus Tema Penganggaran Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Seluruh Indonesia. Acara ini berlangsung secara hybrid dari Hotel Double Tree, Jakarta, Senin (25/11/2024).

Dalam kesempatan itu, Maurits meminta Pemda segera mengimplementasikan langkah strategis dalam merealisasikan program JKN. Adapun langkah tersebut yakni Pemda perlu meningkatkan kepatuhan dalam menganggarkan dan membayar iuran peserta JKN.

Hal ini sesuai dengan ketentuan Perpres Nomor 75 Tahun 2019 tentang Perubahan Perpres Nomor 82 Tahun 2018 beserta regulasi turunannya, dan Permendagri Nomor 70 Tahun 2020 tentang Penyetoran Iuran Jaminan Kesehatan bagi PPU di lingkungan Pemerintah Daerah. Menurutnya, hal tersebut perlu diakomodir dalam APBD 2025.

Maurits melanjutkan, penyetoran iuran kepada BPJS Kesehatan dilakukan melalui rekening kas umum daerah paling lambat tanggal 10 setiap bulannya. Kemudian, berkaitan dengan penyesuaian penganggaran iuran JKN tersebut perlu mengacu pada klasifikasi, kodifikasi, dan nomenklatur perencanaan pembangunan dan keuangan daerah.

“Selanjutnya, khusus kepada gubernur selaku wakil pemerintah pusat di daerah agar melakukan evaluasi APBD Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2025 dengan memastikan dialokasikannya iuran BPJS Kesehatan dan tidak melakukan skema ganda dalam penyelenggaraan JKN di masing-masing kabupaten/kota,” tutur Maurits.

Editor:Prapto
Bagikan
Bupati Ela Siti Nuryamah Serahkan SK 270 PPPK Lampung Timur Formasi 2024

NEWSINTENS, LAMPUNG TIMUR--Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menjalankan amanat undang-undang dengan…

Pengamanan May Day, Polres Lampung Timur Siagakan Ratusan Personel

NEWSINTENS.ID, LAMPUNG TIMUR-- Seluruh personel Polres Lampung Timur agar mengedepankan pendekatan humanis…

Ratusan Pelajar SMPN 30 BDL Kunjungi Lanal Lampung ,Ini yang Didapat

NEWSINTENS, BANDAR LAMPUNG-- Pangkalan TNI Angkatan Laut Lampung melalui Staf pembina Potensi…

Puskesmas Sukadana, Meidariani : Semua Dilayani dengan Benar dan Sesuai SOP

NEWSINTENS, LAMPUNG TIMUR-- Puskesmas Sukadana Lampung Timur melaksanakan Fogging Focus (pengasapan) di…

BPJS Metro Supervisi ke Puskesmas Sukadana, Ini Tujuannya

NEWSINTENS --Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Metro melakukan kegiatan Supervisi…

Bapenda Lampung : Realisasi PAD 2024 Telah Mencapai 83,38 Persen

Genjot Pendapatan Asli Daerah 2024, Bapenda Lampung Terus Tingkatkan Pelayanan Pajak

Berita Populer